Selasa, 03 November 2009

Aplikasi opensource

1. Pendahuluan

Hingga saat ini, komputer telah menjadi salah satu sarana yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Demikian juga dalam kegiatan belajar mengajar, komputer telah menjadi bagian yang tidak dapat diabaikan. Bahkan kegiatan belajar mengajar yang ditunjang dengan pemanfaatan teknologi komputer telah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didiknya.

Kendala yang dihadapi ketika sebuah institusi pendidikan akan memanfaatkan teknologi komputer dalam kegiatan belajar-mengajarnya adalah keterbatasan biasa. Biaya pengadaan perangkat keras komputer mungkin tidak menjadi persoalan utama. Akan tetapi biaya pengadaan software dan brain ware akan menjadi biaya yang sangat mahal bahkan terkadang jauh lebih mahal dari pada biaya hardware.

Biaya software umumnya berupa biaya pembelian lisensi software. Tentu saja pemakaian software bajakan (ilegal) dalam kegiatan belajar mengajar bukan merupakan solusi yang baik mengingat pembajakan hasil karya orang lain adalah merupakan kejahatan intelektual. Hal tersebut sudah semestinya tidak dilakukan, terlebih dalam kegiatan belajar mengajar dalam sebuah institusi pendidikan.

Pemanfaatan software “free open source” akan menjadi solusi terbaik untuk mengatasi keterbatan dana dalam upaya pemanfaatan teknologi komputer dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan tatkala tersedia dana yang cukup besar sekalipun software free open source tetap menjadi pilihan terbaik. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan software open source.

Selain kita tidak perlu membayar lisensi untuk menggunakan software tersebut kita juga dapat mempelajari source code (kode program) dan bahkan dengan leluasa kita dapat melakukan modifikasi, atau customisasi software sesuai kebutuhan kita. Peserta didik/alumni yang dibekali dengan kemampuan menggunakan software open source akan memiliki daya saing yang tinggi mengingat banyak perusahaan yang sudah mengunakan software open source dalam kegiatan pemanfaatan teknologi komputer dalam operasionalisasi usahanya.

Dimana software open source membutuhkan brain ware yang lebih baik. Tentu saja biaya pengadaan software yang dapat dihemat dengan penggunaan software free open source dapat dialokasikan untuk membangun brain ware yang dibutuhkan dalam operasionalisasi software tersebut.

Pengertian OpenSource

Pada awalnya, OSS dikaitkan dengan perisian yang tak terpakai. Tapi pada dasarnya ia bukanlah tidak terpakai. Sebaliknya, dasar yang diperjuangkan oleh Free Software Foundation (FSF) mendefinisi OSS sebagai sistem yang bebas untuk disalin dan disebarkan. Kebebasan yang dinyatakan dibuktikan melalui model berteraskan OSS yang membenarkan perisian yang dibangunkan secara open source, disalin dan disebarkan tanpa harga atau pilihan harga yang murah.

OSS juga memberi kemudahan kepada siapa saja untuk melakukan perubahan terhadap perisian OSS. Untuk itu, sumber kode perisian perlu diedit dan siapa saja boleh melihatnya. Ini adalah satu dari ciri-ciri penting Open Source yaitu sumber kode perisian yang terbuka. Ciri keterbukaan ini menmberikan si user yang mudah, namun pada masa yang sama memberi hak intelek yang mutlak kepada pembangun asal sesuatu perisian OSS.

Sifat keterbukaan OSS mengajak kerjasama sama sejagat untuk memperbaiki kelemahan sesuatu sistem OSS dan meningkatkan kematangan serta kualiti perisian OSS tersebut. Kegiatan ini boleh diibaratkan sebagai satu proses “gotong-royong” yang biasanya diamalkan dalam masyarakat kita.

2. Alasan Penggunaan

Software Open Source (Open source software-OSS) telah mulai menjadi sebuah gerakan pasar untuk software bebas. OSS dapat didefinisikan sebagai sebuah Program Komputer yang mana Source Code-nya dapat dibaca oleh pengguna (user) dan dibuat tersedia dibawah suatu lisensi khusus. Dimana, lisensi ini biasanya mengijinkan user untuk menggunakan, merubah, dan mengembangkan software tersebut bahkan untuk mendistribusikan kembali baik dalam bentuk termodifikasi atau pun tanpa modifikasi.

Modifikasi seringkali dilakukan oleh publik atau merupakan kolaborasi para user. Free Software Foundation (FSF) didirikan tahun 1995 dengan makna “free” sebagaimana bebas berbicara dengan penekanan pada kebebasan yang positif yaitu kebebasan untuk mendistribusikan kembali, sehingga software free sering diasosiasikan sebagai bebas biaya dan anti komersial. Tentu saja OSS dapat menjadi bagian yang yang menarik bagi institusi pendidikan dimana dengan menggunakan OSS dapat menghebat biaya IT.

Software open source telah dikembangkan dengan sangat pesat, hampir setiap disiplin ilmu telah banyak sekali tersedia software open source yang dapat digunakan secara bebas baik sebagai pengguna ataupun sebagai pengembang.Demikian juga pada bidang kimia, banyak software open source yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran.

Keuntungan Open Source

  • Legal

Indonesia berada pada posisi nomor 4 negara pembajak terbesar di dunia. Hal ini menyebabkan posisi tawar-menawar Indonesia melemah di dunia perdagangan, dan menjadikan Indonesia menuai kecaman dari negara-negara lainnya.Open Source, dengan berbagai kelebihannya, juga legal. Penggunaan software Open Source di seluruh Indonesia akan menyebabkan tingkat pembajakan software di Indonesia menjadi turun drastis, dari 88%

menjadi 0%.

  • Penyelamatan Devisa Negara

Software yang banyak dipakai untuk mengetik harganya adalah US$ 600. Untuk perbandingan, harga laptop adalah sekitar US$ 435. Dan pendapatan per kapita/bulan adalah hanya sekitar US$ 134. Dengan menggunakan solusi berbasis Open Source, maka dapat dilakukan penghematan devisa negara secara signifikan. Kemudian dana tersebut dapat dialokasikan ke usaha-

usaha untuk kesejahteraan rakyat.

  • Keamanan Negara / Perusahaan

Di tahun 1982, terjadi ledakan dahsyat di jalur pipa gas Uni Sovyet di Siberia. ekuatan ledakan tersebut sekitar 3 kiloton, atau 25% dari kekuatan bom nuklir Hiroshima.16 tahun kemudian baru diketahui oleh publik bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh software komputer proprietary / tertutup yang telah diubah oleh CIA. Software Open Source bebas dari bahaya ini, karena bisa dilakukan audit terhadap kode programnya.

  • Keamanan Sistem

Virus, spyware, trojan, dan berbagai masalahkeamanan lainnya, sudah akrab dengan banyak pengguna komputer. Pada topik keamanan sistem, satu buah lubang keamanan saja sudah cukup untuk menjadi $jalan masuk penjahat. Masalahnya pada software proprietary / tertutup, sangat sulit untuk dapat benar-benar yakin dengan keamanannya; karena kita tidak tahu apa yang ada di dalamnya. Selain itu, seringkali sangat sulit untuk mendapatkan solusinya. Sebagai contoh, ada security hole di Internet Explorer yang telah diketahui sejak tahun 2002, namun masih tetap belum ada solusinya. Sebuah komputer dengan OS Microsoft Windows 2000 yang kemudian disambungkan ke Internet, dapat terserang virus dalam waktu 10 menit atau kurang. Di tahun 2006, Internet Explorer tidak aman untuk digunakan selama 284 hari. Dan seterusnya. Solusi Open Source tidak saja dapat diketahui secara lebih pasti tingkat keamanannya (dengan proses audit). Namun, di lapangan juga sudah terbukti lebih aman dan lebih cepat muncul revisinya ketika ada ditemukan masalahnya. Penanganannya pun lebih transparan.

  • Bebas : Tidak Disandera Vendor Pada penggunaan software tertutup, customer terikat pada kemauan vendor. Seringkali customer menjadi tidak berdaya, karena (antara lain) data-datanya telah tersimpan di software dari vendor tersebut, dan tidak bisa dikeluarkan. Customer kemudian terpaksa menuruti apa saja kemauan vendor, agar dapat tetap mengakses datanya. Berbagai solusi Open Source juga menggunakan format data yang terbuka. Karena itu data menjadi transparan, dan bisa dengan bebas di proses di sistem komputer yang berbeda-beda (interoperabilitas antar sistem / departemen menjadi mungkin), sambil tetap terjaga keamanannya.
  • Bebas : Forced Upgrade

Dulu, software komputer seringkali digunakan selama puluhan tahun. Kemudian berbagai vendor software menyadari bahwa profit mereka akan lebih besar jika customer mereka lebih sering membeli versi terbaru software mereka. Pada satu contoh kasus, propinsi Bavaria di Jerman menderita kerugian sampai sebesar 40.000.000 Euro, karena Windows NT4 (yang sebetulnya masih berfungsi dengan baik dan mencukupi kebutuhan mereka) tidak didukung lagi oleh Microsoft, dan mereka harus upgrade ke versi terbarunya. Dengan solusi Open Source, software lama tetap dapat terus dimanfaatkan dan berfungsi dengan baik.

  • Bebas : Modifikasi Sesuai Keperluan

Software Windows baru muncul versi bahasa Indonesianya di tahun 2004. Sementara software Windows telah ada sejak tahun 1985. Software Open Source, karena kode programnya dibuka dan bisa diakses oleh siapa saja, bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

  • Bebas : Disebar luaskan

Pada software proprietary, customer harus rutin melakukan inventarisasi softwarenya. Ini tidak mudah untuk dilakukan, sangat memakan waktu, tenaga, dan biaya. Vendor bebas untuk melakukan audit lisensi kapan saja, yang tentu saja mengganggu rutinitas customer. Software Open Source bebas dari ini semua. Customer bebas untuk menggandakan software Open Source sebanyak yang diperlukan, tanpa perlu merasa cemas akan melakukan pembajakan software tanpa disengaja.

  • Ekonomis

Walaupun biaya pembuatan CD dan packaging hanya sekitar US$ 5, namun banyak software proprietary yang berharga ratusan atau ribuan US dollar. Laba berbagai perusahaan software proprietary dapat mencapai ratusan persen; terbukti mereka dapat memberikan diskon sampai nyaris 100% ketika terdesak. Software Open Source dihargai secara wajar, biasanya hanya senilai biaya packaging, distribusi, plus sedikit laba untuk penjualnya.Jika customer memiliki akses Internet, maka berbagai software Open Source tinggal diambil saja dari Internet. Bahkan biaya supportnya pun cenderung jauh lebih murah daripada software proprietary. Software Open Source yang komersial bersifat massal dan terbuka, sehingga dengan laba yang sedikit tetap dapat bertahan lebih sukses daripada kompetitornya yang tertutup.

  • Menyuburkan Industri Dalam Negeri

Karena software Open Source bersifat terbuka, maka siapa saja bisa menyediakan jasa layanannya – bukan hanya vendor pembuatnya saja. Lapangan kerja menjadi terbuka banyak dan dapat menghidupi banyak keluarga. Peminat bidang IT juga mendapat akses ke kode program dari berbagai software canggih. Pada gilirannya ini akan sangat membantu untuk menghasilkan pakar-pakar IT Indonesia dengan kualitas dunia.Industri dalam negeri non-IT turut menikmati, karena jadi mendapat akses ke software yang ekonomis dan berkualitas, sehingga kemudian bisa menjadi lebih kompetitif dengan saingan-saingannya dari luar negeri

0 komentar: